Home » » Drama Singkat Tentang Islam

Drama Singkat Tentang Islam

≠GURU KAMI, PILIH KASH≠

Mentari terbit di ufuk timur. Sang jago pun berkokok bersahut-sahutan, membuat irama syahdu untuk menyambut sang mentari. Suasana sejuk mengiringi pemandangan yang indah nan hijau di SMKN2 Teluk Kuantan. Para siswa tampak dengan ceria memasuki kelas masing-masing.. hari ini merupakan hari pertama belajar, setelah poses penerimaan siswa baru di sekolah tersebut.
Di kelas X TKJ2… Tampak para siswa dan siswi membaca do’a,.
Setelah membaca do’a sebelum belajar, seorang pria berwajah tampan dan kira-kira berumur 25 tahun memasuki kelas itu. Seketika itu juga kelas menjadi heboh, membuat wajah sang pria itu memerah..
Pak Rudi : Assalamu’alaikum.
Murid : wa’alaikumsalam
nandos : “Namanya siapa pak?”
Pak Rudi : “Nama saya, Muhammad Rudi. Kalian bisa panggil saya pak Rudi.” saya yang bertanggung jawab dalam pelajaran produktif TKJ di semester ini.”
Kelaspun menjadi ricuh kembali.
Pak Rudi : “Tok…tok..tok…”(Pak Rudi mengetuk meja dengan penghapus papan tulis.)“Anak-anak, tolong jangan ribut. Suara kalian dapat mengganngu konsentrasi belajar murid-murid kelas lain.
Wendra : “Cerita dong pak, biar kami gak ribut lagi…”
Pak Rudi pun bercerita tentang keluarga, sekolah dan pengalaman-pengalamannya selama menjadi mahasiswa. Kesan pertama yang kami dapat, PakRudi ramah, easy going dan fun. Kami sangat berharap, belajar dengan Pak Rudi pasti sangat menyenangkan.
ΩΩΩ

Minggu berikutnya, proses mengajarpun berlangsung dengan serius… setelah menjelaskan, pak Rudi melakukan Tanya jawab.
Pak Rudi : “Anak-anak… sekarang buka buku kalian pada halaman pertama. Risma, apa yang dimaksud dengan Peripheral?
Risma : spesifikasi peralatan pendukung yang di butuhkan pada PC pak.
Pak Rudi : Yah bagus. kamu sindi, Apakah perbedaan arus DC dan Arus AC?
Sindi : “Sa…saya.. tidak tau pak…”
Pak Rudi : Siapa yang bisa menjawab atau membantu sindi? Fadilah.. Nisa..
Semua diam …
Wendra : “Saya Pak.”
Pak Rudi : Oke, apa jawaban mu…”
Wendra : “Setau saya, bapak belum pernah menerangkan tentang arus dc dan arus ac pada kami”
Pak Rudi : “Goblok kamu. Memangnya kalian tidak bisa melihat di buku cetak? Lalu Untuk apa kalian membeli Laptop harga mahal kalau tidak pernah kalian gunakan untuk belajar, hanya membuka games saja. Kalian harus kreatif, kalian anak tekhnik, jangan hanya mengharap penjelasan dari saya. Contoh Risma, setiap pertanyaan yang saya berikan, dapat ia jawab dengan benar. Contoh kelas I TKJ1. mereka selalu dapat menjawab setiap pertanyaan yang saya berikan. Apa kalian tidak malu? Untuk menjawab pertanyaan yang paling gampang saja kalian tidak bisa.”
Pak Rudi langsung menutup laptop dan keluar…
Nisa :Ris, Aku gak nyongko, pak yusuf iso nyeneni kita sampe` koyok ngono kuwi karo kita.
Risma : “Teman-teman.. mulai saat ini kita harus sering membaca dan memahami pelajaran kita. Jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Kita harus buktikan kalau kita bisa dan perkatan Pak Rudi tentang kelas kita itu tidak benar. Setuju kan???”
Sindi : Sok yess kau ma.(siswa lain ikut menyoraki)
Wendra : maklum lah sin, anak emas..
Sindi : ooh iyo, lupo mak wen. Ngapo kau bogi tau trik-trik kau ke’ kami ris?
Risma : trik-trik opo sih ndi? Aku ora mudheng..
Wendra : yo trik kau nyari perhatian guru.. supayo tinggi nilai kau, yo rak???
nandos : abek kalian ge?? Bacokak Lo gara gara itu di..
Fadilah : udahlah, inikan bukan salah risma juga.
Sindi : iyo.. awak ko apo lah rak, yo buruk, bongak lo lay. Urang di cantik, pintar.
Nisa : wes lah teman-teman, ojo tukaran menneh to..
wendra : kau ko ikut-ikutan membela risma Loh nis??
Sindi : secara gitu kan wen, samo-samo jawa.
Wendra : oo iyo e rak ndi, neng kreneng kok.. hahaha
Risma dan nisa hanya dapat diam dan menunduk.
ΩΩΩ
Minggu selanjutnya.. Teng…teng..teng… bel tanda masuk pun berbunyi.
Fadilah : Eh Teman-teman… kita harus membalas perbuatan Pak Rudi yang pilih kasih itu. Teman-teman pasti kesal dengan perbuatannya kan?”
Wendra : iyo meng, dak rela den ro kawan. Kelas 1 TKJ1, Tinggi-tinggi nilai nyo, nilai awak ambruk di kelas ko sagalo nyo.
Sindi : dak sagalo nye ma wen, ado surang nan seratus nilai nye dak? Gaduah meang..
nandos :ola ma.. pagi lay, lah bacokak kilen.. kini ba’po caro nye awak ngarojokan pak Rudi dih? Macam anak tighi awak di buek nye. Horom kalau idak.
Wendra : haaa.. condo ko lah kawan, be’ko kalau inyo manorangkan palajawan,dak payah awak dongaw an ro, awak cuek an yo lah..
Nisa : eeeehh.. ngapa kayak gitu..
Risma : teman-teman, ora apik ngono kui karo guru..
Nandos : diam lah kilen baduo ma, kalau dak nondak ngikut an saran kami,kaluar lah dari kelas ko..
Sindi : jan sok jadi pahlawan Lho kilen di kelas ge ma, muak kami dongar nye..
Fadilah : udah-udah woy, pak Rudi datang..
Kelaspun sunyiii…
Pak Rudi : Assalamu’alaikum…
Nisa dan risma : Wa’alakum salam
Pak Rudi : “Kalian kenapa koq pada gak semangat? Sudah sarapan semua kan?” jangan yang aneh-aneh lah, masih pagi nih..
Pak Rudi memulai pelajaran dengan menuliskan beberapa buah soal di papan tulis, padahal, para siswa belum paham dengan pelajaran yang ia berikan. Lalu  para siswa kompak melemparinya dengan kertas. Tetapi Beliau tetap cuek. Beliau pura-pura tidak mengetahui dan merasakan kejahilan yang telah muridnya perbuat. Di akhir pertemuan, Ia berkata
Pak Rudi: “Terima kasih atas perhatian dan kebaikan kalian. Kalian adalah murid yang sangat baik yang pernah saya temui. Assalamu’alaikum…”
Pak Rudi meninggalkan kelas dengan senyum kemenangan. Semuanya bingung.
Risma : Nis, aku ngesakno karo pak Rudi. . Walau bagaimana pun Pak Yusuf itu guru kita. Beliau tidak pantas kita zhalimi…
Nisa : iyo nis, teman-teman kita keterlaluan sekali karo pak Rudi. Tapi pie menneh, a’ dewe ora iso ngopo-ngopo.
ΩΩΩ
Hingga minggu berikutnya…
Wendra : “(berdiri di depan kelas). Kawan-kawan, den dapek carito ma dari tetangga sabolah.
Nandos: abek wen?
Wendra : potang den ka kelas 1 TKJsamo sindi, kato anak TKJ3 dih, gupo e pak Rudi sonang samo anak TKJ1 dik urang row dewasa dan perhatian nian samo pak Rudi. Tiap aghi urang tu row baok an kue untuk pak Rudi row kawan.
Sindi : iyo ma kawan, yang parah nye lay, pak Rudi torui melaporkan awak ke guru-guru, onyo manyobuikan yang buruak-buruak awak Lo dih… awak manai lah, bongak lah, idak sopan, pokok nye banyak lah.. kan iyo je awak konai bongi  torui dek wali kelas nye.
Fadilah : “Ya ampun! Hanya karena masalah kedewasaan seorang guru pilih kasih? Keterlaluan sekali dia!
Nandos :dak nyangko den de sumpah, padek bonar bapak tu di, horoooom…
Pak Rudi masuk kelas.. semua duduk di bangku masing-masing..
Pak Rudi : “Anak-anak… hari ini adalah hari terberat yang pernah Saya rasakan selama mengajar di sekolah ini, Besok saya akan berangkat ke Belanda untuk meneruskan studi S2 saya. Sebelum kepergian saya, saya mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekhilafan selama mengajar di kelas ini. Semua kesalahan kalian telah saya maafkan dengan sepenuh hati, karena saya menganggap kalian tidak pernah berbuat salah pada saya. Apa kalian mau memaafkan saya?
Semua hanya tertegun dan saling pandang satu sama lain..
Wendra : Pak, sebelumnya saya ingin bertanya, maaf kalau saya tidak sopan. Selama mengajar di sini, kenapa bapak selalu membanding-bandngkan kami dengan kelas lain, bapak selalu member nilai tinggi pada kelas X TKJ1,  sedangkan nilai kami rendah rendah.
Pak Rudi : Tidak ada guru yang pilih kasih terhadap murid-muridnya, mungkin cara menyampakan ilmunya saja yang berbeda. Bapak memberikan nilai tinggi pada kelas lain, itu karena kebetulan saja, karena mereka beruntung dan paham apa yang bapak sampaikan. Di kelas ini, juga rata-rata bernilai tinggikan? Walaupun ada yang rendah, mungikn karena kurang paham dengan cara mengajar bapak yang sedikit keras, itu semua bapak lakukan supaya kalian disiplin dan tidak main-main saat belajar.
Sindi : lalu apakah bapak marah pada kami, karena kami tidak perhatian sama bapak? Sedangkan kelas X TKJ1 selalu memberi bapak kue setiap pagi.
Pak Rudi : (tersenyum), mereka memberi bapak kue hanya satu kali, yaitu karena mereka mengetahui kalau bapak akan berangkat ke Belanda.
Nandos : Oh, jadi seperti itu pak. Maaf pak, kami sudah salah paham sama bapak.
Serempak : iya pak, maafkan kami..
Pak Rudi : “Terima kasih atas maaf dan perhatian kalian kepada saya selama ini. Kalian sangat special buat saya dan saya berjanji tidak akan pernah melupakan murid-murid baik dan pengertian seperti kalian. Sebagai kenangan, maukah kalian ber fotho bersama bapak?
Serempak : Mauuuu paaaak…
Lonceng tanda istirahat berbunyi. Pk rudi pun menyudahi perkataannya. Sebelum beliau keluar dari kelas kami, beliau meminta kami berpose untuk diabadikan olehnya di dalam camera.

THE END!!!!!!




Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2014. Segores Info - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger